SAHAM.NEWS, JAKARTA – Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia kemarin (4/10), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil mencatatkan rekor baru sebagai emiten dengan kapitaliasai pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia diikuti dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang menduduki peringkat kedua. Meskipun demikian, para analis meragukan jika TLKM bisa bersaing dengan BBCA.
Dari segi strategi bisnis, analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo mengatakan bahwa, TLKM punya tantangan yang cukup besar. Kelemahan TLKM yang menjadi celah bagi perusahaan adalah dalam segi pemasaran produk. Walau selama ini TLKM jadi primadona karena reputasi dan karakter bisnisnya, pemasaran TLKM dinilai masih kurang agresif dibandingkan dengan BBCA.
Selain itu, pengamat pasar modal Teguh Hidayat memandang bahwa pertumbuhan saham TLKM tidak sesuai dengan laju bisnisnya. Secara fundamental, saham TLKM yang terus melaju dalam beberapa waktu dinilai tidak inline dengan pertumbuhan bisnis yang memadai sehingga menjadikan saham ini memiliki valuasi yang terlalu tinggi. Teguh melihat, emiten yang memiliki potensi untuk dapat menggantikan posisi BBCA adalah saham milik PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang memang selalu bersaing dengan BBCA dari segi market cap. Selain itu, saham dengan sektor yang sama dengan BBCA seperti saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga memiliki potensi karena mampu bersaing di pasar global.
Facebook Comments